Selasa, 07 September 2010

Ujian Akhir Agen Rahasia

Agen rahasia. Melaksanakan tugas rahasia yang penuh resiko, begitu biasanya yang ada di film-film. Dalam kondisi terdesak, harus tega menghabisi musuh, agar tugas rahasia tidak beresiko gagal.

Ceritanya di negeri nun jauh di sana, sedang dilaksanakan ujian rekrutmen bagi calon anggota agen rahasia. Setelah melewati masa pendidikan dan pelatihan yang panjang, akhirnya para calon agen rahasia ini diuji untuk yang terakhir kalinya. Dalam suatu ruangan tertutup mereka diberi pistol, dipertemukan dengan pasangannya, dan harus tega menembak isteri, suami, atau pacarnya sendiri dalam ruangan tersebut sesuai dengan perintah. Padahal sih, pistolnya kosong, nggak ada pelurunya, untuk ngetest doang... Apa mereka bisa melaksanakan perintah walau bertentangan dengan hati nuraninya.

Calon agen rahasia pertama, seorang pria beristri. Istrinya dihadirkan di ruangan itu, duduk berseberangan dengan si calon agen rahasia. Tunggu punya tunggu, si calon agen rahasia itu pun menangis. "Huu... hiks, saya nggak tega membunuh isteri saya sendiri! Nggak tega!" Jeritnya. Ia pun tidak lulus ujian.

Calon agen rahasia kedua, seorang wanita bersuami. Suaminya dihadirkan di ruangan itu. Tunggu punya tunggu, dari ruangan tertutup itu terdengar suara kursi dibanting-banting. Brak! Brak! Para penguji menerobos masuk ruangan tertutup itu, dan menemukan suami sang calon agen rahasia tergeletak pingsan berdarah-darah.
Dengan suara datar, si calon agen rahasia itu berkata, "pistolnya kosong... Tidak ada peluru, jadi saya pukuli dia dengan kursi."

Buset, deh, gahar amat sih, neng?!?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar