Selasa, 31 Agustus 2010

Psikiater, Kuliah Umum, Dan Mahasiswa Tukang Ngebanyol

Suatu fakultas kedokteran di perguruan tinggi negeri nun jauh di sana, bukan di negeri ini (ntar kalo bilangnya di sini, ada yang tersinggung... Bisa berabe, hehe), tersebutlah seorang dokter spesialis kedokteran jiwa, atau psikiater, sedang memberikan kuliah umum tentang emosi-emosi ekstrim.

"Sebelum mulai kuliah, mari kita pemanasan dulu, mengenai parameter emosi," kata sang psikiater kondang. "Apa kebalikan dari bahagia?"
"Sengsara!" Jawab seorang mahasiswa.
"Awal yang bagus," kata sang psikiater memuji, "nah, sekarang apa kebalikan dari depresi?"
"Gembira!" Jawab seorang mahasiswa lainnya.
"Baiklah, kita lanjut," kata sang psikiater senyum-senyum, "apa kebalikan dari tertawa?"
"Mandi madu!" Jawab seorang mahasiswa tukang ngebanyol, yang sehari-hari nyambi kerja jadi penyiar di radio humor, "kalo tertawa kan ha ha ha... kalo mandi madu kan ah ah ah."
Sang psikiater kondang yang dulu waktu mahasiswanya demen dangdut, jadi senyum-senyum dikulum keingetan lagu dangdut Elvy Sukaesih, Mandi Madu (ah.. ah... ah).

⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Psikiater, Kuliah Umum, Dan Mahasiswa Tukang Ngebanyol"

Teknologi Luar Angkasa Untuk Urusan Tulis Menulis

Ini sebetulnya cerita ini sudah basi, dan bukan hanya sekedar cerita lucu. Sudah saya cari-cari refrensinya, dan memang cerita ini benar adanya.

Pada saat perlombaan luar angkasa antara negara adi daya di tahun 1960-an, antara Amrik dan Rusia, Amrik berusaha mencari solusi tentang alat tulis yang bisa digunakan pada kondisi ekstrim: gravitasi rendah, temperatur di bawah minus 100 derajat celcius atau di atas 100 derajat celcius, termasuk kondisi hampa udara. Pena biasa tentunya tidak bisa digunakan, mengingat pena biasa hanya bisa digunakan pada suhu kamar, adanya gravitasi bumi, dan kondisi tidak hampa udara. Setelah penelitian selama dua tahun, dan menghabiskan dana jutaan dolar, maka terciptalah alat tulis yang bisa dipakai di angkasa luar.

Rusia mengalami masalah yang sama, untuk urusan alat tulis di luar angkasa. Namun mereka tidak mengeluarkan biaya besar dan waktu lama untuk penelitian alat tulis canggih... Karena mereka pakai pensil di luar angkasa.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Teknologi Luar Angkasa Untuk Urusan Tulis Menulis"

Antara Hidup Dan Mati, Sudah Mati Apa Masih Hidup?

Ceritanya ada dua orang anggota mafia yang masih kroco alias nyubi, lagi menjalankan tugas dari bos mafia, berdua doang.
"Eh, men, rasanya kok badan gue nggak enak yah?" Kata kroco 1. 
"Masuk angin kalik," jawab kroco 2 santai.
"Ah, masa anak mafia masuk angin? Malu-maluin ajah!" Kilah kroco 1 merasa diremehkan. Tiba-tiba kroco 1 kejang-kejang sambil memegang dadanya lalu jatuh tak sadarkan diri. Gubrak!

Kroco 2 kebingungan lihat rekannya tiba-tiba jatuh, langsunglah ia menelepon rumah sakit.
"Haloh, rumah sakit? Tolong teman saya, nih. Saya nggak tau nih, dia mati apa belum?" Katanya panik.
"Kami segera kirimkan ambulans ke lokasi, Pak."
"Tapi teman saya ini... jatuh dan tak bergerak lagi!" Katanya, masih panik.
"Tenang, belum tentu dia mati. Sebelum ambulans datang ada baiknya Anda berikan pertolongan pertama dulu," kata petugas gawat darurat, "langkah pertama, Anda harus pastikan dulu apakah dia sudah meninggal apa belum." Kata petugas gawat darurat.
Tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api di telpon. Dor! Dor!

"Dia sekarang sudah mati, apa langkah berikutnya?" Tanya kroco 2, masih panik.
Petugas gawat darurat spontan menutup telpon.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Antara Hidup Dan Mati, Sudah Mati Apa Masih Hidup?"

Pintar Sih Pintar, Tapi Rela Jadi Bodoh

Di negeri antah berantah nun jauh di sana, bukan di negeri ini, ceritanya ada guru yang lagi terbawa emosi karena melihat prestasi belajar anak-anak di kelasnya menurun semua.
"Coba kalian pikir, Bapak ini mendorong dan memotivasi kalian untuk rajin belajar, agar kelak kalian jadi orang pintar dan berhasil! Tapi lihat ini, kalian yang malah malas belajar! Padahal, kalian belajar bukan untuk mengejar nilai, tapi untuk masa depan kalian sendiri!" Kata guru itu di depan kelas. Semua murid menunduk. Nunduk malu, takut, apa jaim, nggak tau deh.

"Sekarang, yang merasa dirinya bodoh, berdiri di depan kelas!" Perintah guru. Semua murid diam tertunduk. Tapi beberapa saat kemudian, Bejo, salah seorang murid, maju ke depan kelas dan berdiri.
"Kenapa kamu berdiri di sini? Kamu merasa bodoh?" Tanya sang guru memancing.
Bejo menjawab dengan santai, "kagak Pak, tapi kasian aja, nggak tega ama Pak Guru, masa sendirian berdirinya..."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pintar Sih Pintar, Tapi Rela Jadi Bodoh"

Kamis, 26 Agustus 2010

Penyeludup Senjata Bukan Sih?

Penyelundup Sepeda Atau Senjata?
Ceritanya di suatu negeri nun jauh di sana sedang dilanda perang. Dan namanya perang, amunisi dan senjata adalah komiditi yang sering ditransaksikan. Perbatasan negara yang sedang berperang pun diperketat, setiap pelintas batas diperiksa supaya tidak ada penyelundupan senjata. Kebetulan Bejo adalah seorang penyelundup. Dia terbilang penyelundup yang low profile, karena berpenampilan sederhana. Padahal sih, itu hanya kamuflase saja.

Suatu hari, Bejo sedang dalam misi penyelundupan, sebagai kamuflase dia membawa anak lelakinya, bersepeda melintasi perbatasan. Penjaga perbatasan pun mencegatnya.
"Itu apa di tas kamu? Senjata ya?" Kata penjaga perbatasan dengan galak.
"Bukan, Pak! Periksa aja deh nih tas," kata Bejo sambil menyerahkan tasnya. Penjaga menggeledah tasnya. Tidak ditemukan senjata, peluru, granat atau apa pun di dalamnya, hanya air minum, perlengkapan mandi, dan baju saja.

"Kamu sembunyikan di mana senjata dan amunisi yang mau kau selundupkan?!" Tanya si penjaga sambil meraba tubuh Bejo. Bukan diraba dalam pengertian untuk dinikmati, tetapi untuk diperiksa apakah ada benda berbahaya yang disembunyikan di tubuhnya.
"Bukan, Pak, saya ini bukan penyelundup senjata. Sumpah, deh!" Kata Bejo kesal badannya diraba-raba sesama jenis.

Bejo pun dinyatakan bersih. Ia dan anaknya dipersilahkan melintas perbatasan, mereka pun kembali bersepeda dengan tenang. Setelah agak jauh dari perbatasan, si anak nanya ke bapaknya. "Pak, sebetulnya Bapak ini penyelundup apa sih?"
Bejo menjawab kalem, "Bapak ini penyelundup sepeda, Nak."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Penyeludup Senjata Bukan Sih?"

Cinta Mendalam Anak Ingusan

Bejo masih kelas 5 SD, punya guru wali kelas yang cantik. Tapi ia dipanggil bu guru cantik itu ke kantornya gara-gara nilai tes dan PR-nya menurun belakangan ini.
"Ada apa sih sebetulnya, kenapa nilai-nilai Bejo pada jelek belakangan ini? Bejo punya masalah?" Tanya bu guru.

"Saya lagi susah konsentrasi, Bu." Kata Bejo dengan pandangan terpana pada bu gurunya, "soalnya saya lagi jatuh cinta."
"Jatuh cinta? Sama siapa?" Tanya guru itu heran.
"Sama Bu Guru," kata Bejo tersipu, "semalaman saya nggak bisa tidur, Bu. Saya mau mengutarakan rasa cinta saya sama Bu Guru. Bu Guru mau menerima cinta saya? Kalau Ibu bersedia, saya pengen kita segera menikah."

Bu guru kaget setengah mati ditembak sama Bejo.
"Begini ya, Bejo," kata bu gurunya berhati-hati, "bukannya Ibu menolak cinta Bejo. Ibu guru tak lama lagi akan bersuami, tentunya dengan seseorang yang sudah dewasa. Ibu nggak mau anak-anak seperti Bejo."

"Oh, jangan khawatir, Bu," kata Bejo dengan wajah polos, "kalau Bu Guru nggak mau anak-anak kita nantinya kayak saya, setelah nikah kita adopsi anak orang lain aja."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Cinta Mendalam Anak Ingusan"

Bulu-Bulu Di Tubuhmu Itu, Sobat

Peringatan: karena cerita di bawah ini jorok, maka yang lagi ngemil, lagi makan, atau mual-mual karena suatu sebab tidak disarankan membacanya. Hehehe. Kalo nggak masalah ya silahkan lanjut.

Di suatu hutan rimba, tersebutlah seekor kelinci kecil dengan bulu lebat dan seorang beruang besar yang bersahabat akrab, walaupun mereka baru saja berkenalan. Kayaknya sih mereka ini supel, makanya cepat akrab.

"Sahabatku," kata si beruang pada kelinci sahabatnya, "maaf, aku ingin buang air, maukah kau ikut denganku?"
Beruang yang aneh, pikir kelinci, mau buang air saja minta ditemani. Tapi mungkin dia beruang pengecut.
"Baiklah, sahabatku beruang. Aku ikut denganmu." Jawab si kelinci.
"Tapi nanti tubuhmu kena kotoran." Kata si beruang sambil menuju semak-semak tempat buang hajat.

Beruang yang aneh, kenapa sih dia ngomong gitu? Pikir kelinci. Tapi nggak apa deh, demi sahabat.
"Nggak masalah, sahabatku beruang." Kata kelinci santai.
"Betul nih nggak masalah kalau kena kotoran?"
"Nggak masalah!" Jawab si kelinci sok cool.
"Yang bener?"
"Iya!"

Selesai si beruang buang hajat, barulah tanda tanya di pikiran si kelinci terjawab. Si beruang meraih si kelinci lalu digosok-gosokkan ke duburnya.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Bulu-Bulu Di Tubuhmu Itu, Sobat"

Kepala Daerah, Dukun, Dan Alih Profesi

Tersebutlah seorang bupati di negeri Antah Berantah, bukan di negeri ini, yang hobinya pergi ke dukun supaya karirnya cepat naik dan selalu menang dalam pemilihan di daerahnya.

Setelah dimantrai segala jompa jampe oleh sang dukun untuk ajian pengasihan, sang dukun pun minta bayaran.
"Semua mahar untuk ajian pengasihan ini biayanya lima puluh juta, Pak." Kata sang dukun.
"APA?!" sang Bupati terbelalak. "Ini gila. Masa pak dukun ini cuma jampe-jampe, baca mantra, bakar menyan, nggak sampai 20 menit kok bayarannya 50 juta?! Saya ini jadi Bupati, kalau dihitung-hitung jam kerja, nggak sampai segitu!"

Si dukun cuma mesem, "saya setuju sama bapak. Saya dulu juga bupati, makanya sekarang alih profesi jadi dukun."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Kepala Daerah, Dukun, Dan Alih Profesi"

Pasangan Serasi: Suami Bodoh Dan Istri Ceroboh

Seorang suami mau periksa kesehatan rutin di lab besok hari. Ia diminta oleh dokter untuk menyediakan sampel air seni yang dimasukkan dalam botol kecil.

Nggak tau kenapa, istrinya menumpahkan isi botol itu. "Waduh!" Seru istri dalam hati, "air pipis suamiku tumpah! Gimana ya kalau di tahu nanti? Gini aja deh, aku ganti pakai air pipisku aja."

Besoknya, seperti yang sudah diperkirakan, hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan hasil yang mengejutkan. Laporan dari laboratorium menyebutkan kalau si suami positif hamil.
"Aku nggak habis pikir, Ma. Kenapa aku bisa hamil?" Tanya si suami heran.
"Ma... Maaf, Pa. Sebetulnya ini salah Mama..." Kata istrinya gugup.
"Iya! Ini salahmu, Ma!" Kata suaminya dengan nada tinggi, "waktu itu Mama di atas sih, jadinya kan begini... Papa yang mengandung!"
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pasangan Serasi: Suami Bodoh Dan Istri Ceroboh"

Selasa, 24 Agustus 2010

Cewek-Cewek Cantik Dan TV Layar Datar

Seorang cewek manis lagi iseng jalan-jalan di mall, eh kebetulan melihat barang keren di toko elektronik. Ia pun langsung menghampiri penjaga toko.
"Mas, tv layar datar ini berapa ya harganya?" Tanya dengan suara merdu.
Mas-mas penjaga toko elektronik malah menjawab dengan ketus, "maaf yah, saya nggak mau ngomong sama orang bego."
Si cewek manis langsung sebel, dan pergi begitu aja. Gila kali ya tu penjaga toko, gw dibilang bego! Dasar sarap tu orang, pikirnya.

Tak lama kemudian, seorang cewek cantik yang lain mampir ke toko itu, menanyakan barang yang sama.
"Mas, tv layar datarnya keren banget. Berapa sih harganya?" Tanyanya sambil senyum, cantik banget. Mirip bintang sinetron.
Entah kenapa penjaga toko ini selalu ketus sama cewek, dia menjawab, "hari ini saya malas ngomong sama orang bego."
Si cewek cantik juga sebel. Untung ngga gw gampar tu orang, nyebelin banget! Pikirnya, sambil meninggalkan toko itu.

Nggak disangka-sangka, cewek ketiga dateng ke toko itu, nanyain barang yang sama. Ceweknya cantik banget. Bintang sinetron sama bintang iklan kalah deh.
"Mas, nanya dong, itu tv layar datarnya berapa sih harganya, saya pengen beli, deh." Katanya sambil memperhatikan barang yang dipajang di display itu.
Mas-mas ini ngga doyan perempuan apa gimana ya? Entah deh, lagi-lagi dia menjawab dengan kesal, "maaf, saya masih malas ngomong sama orang bego dan udik."
Kontan si cewek cantik itu merasa egonya ditampar, "kok lo tau sih gue ini bego dan udik?"
"Santai, Mbak. Anda ngga sendirian jadi orang begonya. Udah tiga orang cewek cantik yang bilang ini tv layar datar. Padahal sumpah deh, ini oven microwave."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Cewek-Cewek Cantik Dan TV Layar Datar"

Jumat, 20 Agustus 2010

Sakit Jiwa Dan Sekolah Pilot

Yah, lagi-lagi cerita soal tes orang gila, udah sembuh apa belum. Heran ya, kenapa banyak versi cerita lucu soal ini? Mungkin jenis cerita lucu seperti ini punya genrenya sendiri.

Kepala rumah sakit jiwa tengah menguji seorang pasien, apakah dia sudah sembuh apa belum.
"Gambar apa ini?" Tanya kepala RSJ.
"Itu gambar kelelawar, Dokter." Jawab Pasien. Wah, bagus, pikir dokter spesialis kesehatan jiwa, sudah hampir sembuh ini orang.
"Bukan tikus?" Uji kepala RSJ lagi.
"Sebetulnya, tikus dan kelelawar itu masih satu keluarga." Jawab pasien lagi. Wah betul-betul, selain gilanya sudah sembuh, orang ini juga tambah cerdas di rumah sakit ini.
"Kenapa kelelawar bisa terbang?" Tanya kepala RSJ.
Pasien menarik nafas panjang, sambil sedekap ia pun menjawab...
"Berbeda dengan tikus, kelelawar dulunya pernah sekolah penerbangan."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Sakit Jiwa Dan Sekolah Pilot"

Rabu, 18 Agustus 2010

Akibat Punya Isteri Sakit Jiwa

Iba karena melihat seorang nenek tua renta tuna wisma yang terpekur di emperan toko, Inem membelikan nenek tersebut makan dan minum, lalu diajaknya si nenek tua itu ikut makan dan minum bersama di situ sambil ngobrol-ngobrol. Mungkin Inem ini terinspirasi dari acara "Tolong Deh", yang diproduksi Helmi Yayaya itu kalik ya?

"Nenek punya keluarga?" Tanya Inem.
"Saya pernah menikah 3 kali." Jawab si nenek.
Inem kaget, "tiga kali? Ada di mana suami Nenek?"
"Tiga-tiganya sudah meninggal semua, Cu." Kata nenek lagi dengan suara bergetar. "Suami pertama Nenek meninggal karena minum racun."
Inem tertegun. Tragis sekali! Pikirnya. "Lalu yang kedua?"
"Meninggal juga, karena minum racun." Jawab nenek dengan tatapan kosong.
Ya, Tuhan. Betapa pahitnya hidup nenek yang malang ini. "Yang ketiga, bagaimana, Nek?"
Si nenek menjawab dengan suara datar.
"Suami yang ketiga saya bunuh. Habisnya dia tidak mau minum racun."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Akibat Punya Isteri Sakit Jiwa"

Doyan Sama Isteri Orang Lain

Bejo lagi wawancara kerja, si pewawancara bertanya suatu hal yang sangat klise:
"Apa yang menjadi kelebihan Anda?"
Bejo bingung, "maksud Anda, Bu?".
"Maksud saya, apa yang menjadi kekuatan Anda yang menjadikan diri Anda mempunyai keunggulan dibanding kebanyakan orang?" Tanya pewawancara lagi dengan sabar.
"Oh, kelebihan saya adalah isteri saya sendiri."
Si pewawancara yang berjenis kelamin perempuan itu terkesan dengan jawaban Bejo, yang sangat menghargai istrinya. "Baiklah, sekarang pertanyaan selanjutnya. Apa yang menjadi kelemahan Anda?"
"Kelemahan saya ada di isteri orang, Bu."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Doyan Sama Isteri Orang Lain"

Contoh-Contoh Wawancara Kerja Agar Tidak Diterima

Wawancara Kerja 1
Pewawancara: Can you tell me about your family in Englsih?
Terwawancara: In English? I don't have any family in English, Sir. But in Brebes, Bandung, Jakarta, Bekasi, I have so many family.

Wawancara Kerja 2
Pewawancara: Apakah Anda orang yang bertanggung jawab?
Terwawancara: Saya tanggung jawab banget, Pak. Di tempat kerja saya yang dulu, tiap ada kesalahan, bos saya selalu bilang kalau sayalah orang paling bertanggung jawab.

Wawancara Kerja 3
Pewawancara: Anda punya keahlian atau keterampilan lain yang tidak Anda sebutkan dalam CV?
Terwawancara: Punya, Pak. Saya terampil ngeblog. Saya punya blog iseng kumpulan cerita lucu, saya sering posting di depotngakak.blogspot.com
Pewawancara: Maksud saya, keahlian atau keterampilan yang bisa Anda pergunakan selama Anda bekerja di kantor...
Terwawancara: Lah, itu saya sering postingnya juga di kantor, Pak

Wawancara Kerja 4
Pewawancara: Anda punya pengalaman kerja di bidang teknik mesin?
Terwawancara: Punya, Pak. Tiga tahun saya bekerja dengan mesin.
Pewawancara: Mesin apa?
Terwawancara: Mesin jahit
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Contoh-Contoh Wawancara Kerja Agar Tidak Diterima"

Gede Banget Itunya

Di sebuah sekolah di Negeri Antah Berantah, bukan di negeri ini, tersebutlah murid yang konyol bernama Bejo. Di kelas, Bejo lagi belajar matematika.

"Bejo, kalau Bapak pegang 10 buah jambu di tangan kiri, dan 11 jambu di tangan kanan, berapa jumlahnya...?" Tanya pak Guru.
Bejo bengong, "buset, dah, Pak, tangan Pak Guru gede amat?"
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Gede Banget Itunya"

Rapot Merah Untuk Menteri, Eh Salah, Untuk Bejo

Bejo dapat nilai jelek-jelek di rapotnya, untung aja dia masih naek kelas atas dasar belas kasihan guru-gurunya. Pikir gurunya, daripada tuh anak nyebelin ngendon di sekolah ini, mendingan naikin kelas aja, biar cepat lulus dan keluar dari sekolah ini.

"Beh, Babeh bisa ngga nulis sambil merem?" Kata Bejo sama babehnya waktu mau mulai tahun ajaran baru.
"Bisa, dong, emangnya Babeh ini bego apa?" Kata si babeh merasa diremehkan. Pikir Bejo, padahal sih babeh emang rada-rada bego juga sih.
"Ditest dulu, dong. Babeh merem, deh, sekarang." Kata Bejo, babehnya pun merem, "dan tolong tanda tangan di sini." Kata Bejo sambil nyodorin buku rapotnya yang banyak angka merah.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Rapot Merah Untuk Menteri, Eh Salah, Untuk Bejo"

Motivasi Yang Mencerahkan Dan Menyegarkan

Bejo diajak temannya yang punya udangan menghadiri ceramah motivasi seorang motivator kondang di sebuah studio televisi. Kalau tanpa undangan bayarnya mahal, kata temannya, mumpung gratis Bejo diajaknya.

Bejo sebetulnya paling ogah diceramahin... mending baca buku daripada diceramahin, tapi pikir punya pikir, lumayanlah, dapet tempat ngadem gratis. Dan bener aja, selama sang motivator kondang lagi ceramah, Bejo malah tidur karena studionya adem banget. Selesai shooting acara motivasi itu, Bejo ditarik temannya untuk berkenalan dengan sang motivator kondang.

"Perkenalkan, Pak Motivator, ini teman saya Bejo..." Kata temannya.
"Oh, Pak Bejo, senang sekali Anda mau menghadiri acara ini. Bagaimana Pak Bejo, apakah Pak Bejo mendapat pencerahan hari ini?" Tanya motivator kondang itu ramah.
"Sangat menyegarkan, dan mencerahkan, Pak." Kata Bejo asal-asalan, soalnya tadi dia ketiduran.
"Oh, ya? Menyenangkan sekali jika Anda tercerahkan. Bagian mana yang paling menyegarkan dan mencerahkan itu?"
"Ngg, anu, Pak.... yang mencerahkan dan menyegarkan itu... waktu saya buka mata... Sueger banget, cerah dah nih mata, Pak."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Motivasi Yang Mencerahkan Dan Menyegarkan"

Minggu, 15 Agustus 2010

Jin, Isteri, Dan Suami Yang Pengen Punya Isteri Baru

Seorang suami yang lagi lantang-luntung gara-gara bete, abis berantem sama isterinya, tiba-tiba kejatuhan lampu wasiat. Cepat-cepat dia gosok lampu wasiatnya, siapa tahu saja ada jin yang keluar, kayak cerita-cerita jin di depotngakak.blogspot.com ini. Eh, betulan, ada jin yang keluar.

"Ha ha ha ha! Tidak usah banyak omong lagi, silahkan cepat sampaikan tiga keinginanmu, dan akan aku kabulkan. Tapi, karena engkau sedang sebel sama isteri, maka apa pun yang kau minta, isterimu mendapatkan dua kali lipat!"

Idih, pikir si suami ini, enak aja tuh istri gw dapetnya dobel. Yah, tapi nggak apa-apalah.

"Jin, saya pengen duit 10 trilyun Rupiah." Kata suami menyampaikan keinginannya.

Cring! Dia dapet Rp 10 T, isterinya dapet Rp 20 T.

"Saya pengen mobil sport yang paling mahal!" (maaf, saya sengaja ngga nyebut merk, soalnya saya ga ngerti merk-merk mobil mahal, saya taunya cuma bugatti veyron... weleh weleh).

Cring! Dia dapet 1 buah, isterinya dapet mobil sport yang paling mahal, dua buah. (buah apa biji sih yang bener?)

Dan permintaan yang terakhir....

"Jin, saya pengen jin nakutin saya, sampe saya ketakutan setengah mati."

Cring! Dia ketakutan setengah mati, istrinya ketakutan sampai mati betulan.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Jin, Isteri, Dan Suami Yang Pengen Punya Isteri Baru"

Profesi Paling Spektakuler Yang Belum Pernah Sukses Dijalani Cowok Manapun

Seorang cowok ambisius yang baru lulus kuliah lagi jalan ke tempat wawancara kerja, tak di sangka-sangka kakinya tersandung lampu wasiat (Loh? Jadi dia ini lagi jalan kaki? Biasanya mau ngelamar kerja malah naik mobil atau motor pribadi?).
Dan.... seperti cerita lelucon jin lainnya, dia pun menggosok-gosok lampu itu supaya jin keluar.

Sok, gosok, gosok... Blas! Keluarlah si jin.

"Sebutkan keinginanmu, akan aku kabulkan!" Kata si jin. Klise amat yah? Yah, emang gitu, namanya juga cerita jin.
"Jin, saya pengen punya profesi yang spektakuler, yang belum pernah dijalani oleh pria mana pun, atau paling tidak belum pernah dijalani pria mana pun dengan sukses!"

Si jin tertawa-tiwi. "Hahaha hihihi. Keinginanmu sudah terkabul!" Katanya, "engkau kini jadi ibu rumah tangga."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Profesi Paling Spektakuler Yang Belum Pernah Sukses Dijalani Cowok Manapun"

Pak Hakim Balas Dendam Masa Sekolah

Ceritanya terjadi di Republik Antah Berantah, bukan di negara ini loh. Seorang guru ditilang polisi karena melanggar lampu lalu lintas. Karena dia guru yang jujur (dan sedikit naif) dia maunya ikut sidang tilang.

Sesampainya di ruang sidang, dia ditanya oleh pak Hakim, "Anda seorang guru?"
"Betul, Pak Hakim." Jawabnya singkat.
"Begini saja Pak Guru. Kebetulan sekali saya baru ketemu seorang guru sekali ini di ruang sidang tilang. Saya tidak mau menghukum Anda dengan denda. Hihihi. Sebagai hukuman atas pelanggaran lalu lintas ini, Anda boleh pilih hukumannya, pertama: distrap berdiri di pojokan ruang sidang dengan kaki kiri terangkat sebelah, tangan kanan di kuping kiri, dan tangan kiri di kuping kanan, sampai seluruh sidang hari ini selesai. Atau, pilihan kedua: lari keliling lapangan 25 kali? Hayo, mau pilih hukuman yang mana, Pak Guru?"

"Wah, Pak Hakim ini dulu waktu sekolahnya sering kena strap ya? Jadinya balas dendam. Mendingan di denda aja deh, Pak Hakim" Kata pak Guru.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pak Hakim Balas Dendam Masa Sekolah"

Antara Emas, Platina, Dan Silikon

Di sebuah sekolah di Negeri Antah Berantah, bukan di sini, guru sedang mengajarkan bahan-bahan tambang sebagai sumber daya alam, yang juga merupakan kekayaan alam di negeri tersebut.

"Nah, anak-anak, kalau kalian punya kesempatan memiliki bahan-bahan tambang, bahan tambang apa yang ingin kalian miliki?" Tanya guru.
"Kalau saya kepingin emas, Bu Guru." Kata Nita.
"Kenapa dengan emas, Nita?" Tanya guru menguji.
"Karena emas bisa jadi investasi, Bu. Dengan berinvestasi di emas, maka nilai kekayaan atau kepemilikan kita terlindungi dari segala bentuk inflasi maupun deflasi."
"Bagus, Nita. Kamu cocok jadi pelaku pasar kalau sudah besar nanti. Kalau kamu, Budi?"
"Saya maunya platina, Bu."
"Kenapa?" Uji bu guru lagi.
"Soalnya platina itu harganya lebih mahal daripada emas." Jawab Budi bangga.
"Bagus. Kalau Bejo bagaimana?"
"Kalau saya sih maunya silikon aja, deh, Bu." Jawab Bejo santai.
"Loh? Kok silikon?"
"Soalnya Mama saya punya dua kantong silikon. Dia laris jadi foto model, penyanyi, dan pemain film. Dengan dua kantong silikon itu, dia bisa punya emas dan platina juga."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Antara Emas, Platina, Dan Silikon"

Sabtu, 14 Agustus 2010

Pengguna Narkoba, Pak Hakim, Lingkaran Besar Dan Lingkaran Kecil

Di Negeri Antah Berantah, bukan di negeri ini, dua orang anak muda, pengguna narkoba, yang sudah ditangkap polisi menghadapi sidang perdananya. Pada sidang ini pak Hakim berkata:
"Kalian berdua masih muda sekali, dan berkelakuan baik selama di tahanan. Daripada sekedar memenjarakan kalian, saya ingin menawarkan pada kalian sebuah tantangan. Kalau kalian bisa melakukannya, kalian akan saya vonis bebas." Kata pak Hakim.
"Tantangannya adalah, kalian selama satu minggu ini harus mengajak teman-teman kalian yang masih menggunakan narkoba supaya bisa berhenti menggunakan narkoba," tantang pak Hakim, "kalian sanggup?"
"Sanggup, Pak Hakim!" Jawab mereka berdua mantap.

Seminggu kemudian, mereka berdua kembali lagi ke persidangan. Anak muda yang pertama ditanya oleh hakim.
"Bagaimana hasilnya?"
"Sebanyak 17 teman saya sesama pengguna narkoba sudah saya sadarkan untuk tidak menggunakan narkoba lagi, Pak Hakim." Jawabnya bangga.
"Bagus sekali. Bagaimana cara Anda melakukannya?" Tanya pak Hakim kagum.
Anak muda tadi menggambar dua lingkaran. Lingkaran pertama besar, dan lingkaran kedua lebih kecil.

"Saya jelaskan pada mereka, inilah otak saya sebelum memakai narkoba (sambil menunjuk lingkaran besar), dan inilah otak saya sesudah memakai narkoba (sambil menunjuk lingkaran kecil)."

Pak Hakim pun bertambah kagum dan bertanya pada anak muda yang satunya lagi, "nah, bagaimana dengan Anda?"
"Kalau saya lebih hebat lagi, Pak Hakim." Katanya bangga, "saya bisa menyadarkan 500 orang teman saya sesama pengguna narkoba, dan mereka sekarang sudah berhenti menggunakan narkoba."
"Wah, luar biasa! Bagaimana cara Anda melakukannya?"
Si anak muda kedua menggambar lingkaran kecil dan lingkaran besar di papan tulis. "Saya menggunakan cara yang hampir sama, Pak Hakim." Jelasnya.
"Saya katakan pada teman-teman saya: inilah lubang anus saya sebelum masuk penjara (sambil menunjuk lingkaran kecil), dan inilah lubang anus saya setelah masuk penjara (sambil menunjuk lingkaran besar)." Jelas anak muda yang kedua.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pengguna Narkoba, Pak Hakim, Lingkaran Besar Dan Lingkaran Kecil"

Akibat Berada Di Lokalisasi Terlalu Lama

Nyonya Inem pergi ke pasar burung, ceritanya mau beli burung beo untuk dipelihara.
"Burung beo yang ini harganya berapa?" Tanya nyonya Inem.
"Murah, Bu. Cuma 10 ribu." Jawab penjual.
"Loh, kok murah amat?"
"Soalnya tidak ada yang mau beli, Bu. Ini burung Beo dulunya dipelihara oleh seorang mucikari di lokalisasi. Dia pandai bicara kata-kata kotor dan tidak sopan."
Pikir punya pikir, mumpung murah, nyonya Inem pun membeli burung itu tanpa ditawar lagi. Dipeliharalah di rumahnya dan diletakkan di sangkar.

Ketika anak perempuan nyonya Inem pulang kuliah, si burung pun berbunyi.
"Mamiii... Mamiii... Ada cewek baru, nih, Mi. Stok baru." Kata si burung beo sambil berlompat-lompatan di kandang. Anak perempuan nyonya Inem pun tertawa melihat tingkah lucu burung beo baru itu.

Ah, ternyata nggak parah-parah amat, pikir nyonya Inem. Nggak jorok-jorok amat kata-katanya. Pas anak cowok nyonya Inem pulang sekolah, si burung beo pun berbunyi:
"Mamii... Maiii... Ada langganan baru, nih, Mi!" Seru si burung beo. Si anak cowok keheranan, lalu tertawa. Nyonya Inem mikir, oh, yang ini juga nggak parah-parah amat joroknya. Lumayan buat hiburan.

Sekarang giliran tuan Bejo, suami si nyonya Inem,  pulang dari kantor. Si burung beo pun menyahut:
"Eh, Mas Bejo. Udah lama nggak mampir."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Akibat Berada Di Lokalisasi Terlalu Lama"

Daripada Tidak Menikah Juga, Anunya Dikurangi Panjangnya

Seorang pria yang dikaruniai anu yang panjangnya 50 cm mengeluh pada seorang dukun.
"Pak Dukun, tolong saya, dong, Kun. Saya sudah 10 kali batal menikah, gara-gara calon isteri saya semuanya ketakutan ketika saya mengaku bahwa anu saya 50 cm. Kalau tidak mengaku, nanti malah rumah tangga saya bisa terganggu. Saya mengaku supaya mereka mau menerima 'kelebihan' saya ini apa adanya. Tapi mereka malah ketakutan."

"Jadi, apa maumu sebenarnya?" Tanya si dukun.
"Tolong pendekkan anu saya, supaya normal, Kun." Kata si cowok pasrah.

"Begini, daripada kamu selalu batal menikah, saya bantu kamu. Pergilah ke tengah hutan, nama hutannya Hutan Cepat Gundul, di sana ada kodok ajaib. Ajaklah si kodok menikah, setiap kali dia bilang tidak, maka anu kamu berkurang 5 cm. Dijamin!"

Pergilah si cowok malang yang punya anu panjang 50 cm ke tengah Hutan Cepat Gundul. Di sebuah danau tenang di tengah hutan itu, terdapatlah seekor kodok ajaib yang sudah tua. Tanpa tedeng aling-aling, si cowok langsung melamar si kodok ajaib.

"Wahai kodok, maukah engkau menikah denganku?"
"TIDAK!" Jawab si kodok ketus. Si cowok melihat ke dalam celananya, wah, anunya berkurang 5 cm (yah dikira-kira aja, kan dia ke sana ngga bawa meteran). Tapi ini masih kepanjangan....

"Wahai kodok, maukah engkau menikah denganku?" Lamar si cowok lagi, dengan harapan anunya berkurang 5 cm.
"TIDAK!" Jawab si kodok. Wow! Anunya berkurang 5 cm lagi. Tapi anunya masih 40 cm, masih kepanjangan.

Hehehe, sekali lagi ah, supanya pendekan dikit. "Kodok, kita kawin yuk!"

Si kodok ajaib jengkel, "TIDAK! TIDAK! TIDAK! sudah berapa kali aku bilang TIDAK? Sekali aku bilang TIDAK artinya TIDAK! Masa nggak ngerti bahasa Indonesia sih? Kamu tahu TIDAK artinya TIDAK? Emang lo kira gw kodok apaan? Gw kan kodok jantan!"
Total ada 8 kali kata tidak dalam jawaban si kodok ajaib. Yah bisalah dihitung sendiri, berapa 8x5 centimeter.

Moral cerita: kalo punya masalah dengan anu, janganlah pergi ke dukun.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Daripada Tidak Menikah Juga, Anunya Dikurangi Panjangnya"

Kamis, 12 Agustus 2010

Berondong Yang Doyan Isteri Orang Dan Dosen Yang Lagi Sial

Di sebuah universitas di Negeri Jauh Di Sana (bukan di sini), seorang mahasiswa semester II yang malas belajar menghadap ke dosennya.
"Pak Dosen, apakah Anda benar-benar memahami apa yang Anda ajarkan?" Tantang si mahasiwa.
"Tentu, dong. Saya kan sudah diangkat jadi profesor di sini." Jawab sang dosen.
"Gini aja deh, Pak. Saya mau kasih pertanyaan ilmiah buat Pak Dosen. Kalau Pak Dosen Tidak bisa jawab, kasih saya nilai A. Tapi kalau Pak Dosen bisa jawab, saya terima aja deh nilai ujian akhir semester saya apa adanya."
Pak dosen tertantang, dan setuju. "Apa pertanyaannya?" Tanya si dosen.
"Gini, Pak, hal apa yang legal tapi tidak logis, yang logis tapi ilegal, dan hal apa yang tidak logis dan ilegal."

Pertanyaan susah nih, jawaban bisa segambreng, pikir Pak Dosen. Hmm, karena mahasiswaku yang malas ini sudah bisa bikin pertanyaan ilmiah kayak begini, lebih baik aku kasih A saja, pikir pak dosen lagi.
Jadilah, si mahasiswa dikasih nilai A.

Pikir punya pikir, pak dosen penasaran juga dengan pertanyaan si mahasiswa. Setelah usai ujian akhir semester, pak dosen mendatangi si mahasiswa dan ingin tahu jawabannya.
"Gini, Pak, jawabannya. Pak Dosen kan umurnya 64 tahun, punya isteri muda yang umurnya 26 tahun, itu kan legal tapi ngga logis. Nah, kalau isteri pak dosen punya pacar gelap mahasiswa ganteng tapi pemalas yang lagi kuliah semester II itu logis, tapi ilegal. Yang ilegal dan dan tidak logis adalah Pak Dosen kasih nilai A sama saya, padahal saya males belajar."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Berondong Yang Doyan Isteri Orang Dan Dosen Yang Lagi Sial"

Pintar-Pintar Bodoh, Atau Bodoh-Bodoh Pintar?

Seorang pengelana yang bijaksana beserta kudanya yang setia dan bisa berbahasa manusia, tengah beristirahat di suatu padang gersang. Mereka bermalam di sana.
Berdua mereka berbincang-bincang, di bawah sinaran taburan bintang-bintang di malam hari.
"Wahai kudaku, apa yang kau lihat di langit sana?" Tanya sang pengelana bijak.
"Bintang, Tuan Pengelana." Jawab si kuda.

"Apa yang bisa tangkap dari pemandangan indah di langit malam ini, Kudaku?" Tanya si pengelana bijak.
Si kuda ngedumel dalam hati, ah... pasti bentar lagi ini orang mau ceramah kayak motivator di tv, deh. Tapi si kuda ngalah aja.

Si pengelana bijak tersenyum, pikirnya si kuda ini pasti tidak bisa menjawab, karena ilmunya kurang. Biasalah, kalau kurang ilmu biasanya tidak punya jawaban yang mantap, pikir si pengelana bijak.

"Begini, Kudaku, secara astronomi bintang-bintang itu memberitahukan kita betapa banyaknya galaksi-galaksi. Secara astrolgi, bisa dikatakan bahwa saat ini planet Saturnus sedang berada di gugusan Leo. Dan secara meteorologi, malam yang cerah ini memberitahukan kita bahwa besok pagi kemungkinan besar cuaca akan cerah saat kita melanjutkan perjalanan." Kata si pengelana bijak panjang lebar, "nah, sekarang giliranmu, Kudaku yang setia, menurutmu apa yang bisa dikatakan oleh bintang-bintang yang ada di langit sana?"

"Wahai Tuan Pengelana, Tuan tau nggak sih kenapa kita bisa melihat bintang-bintang di langit sana malam-malam menjelang pagi begini?"
Si pengelana bijak baru saja mau menjawab, dengan ceramahnya yang panjang lebar, tapi si kuda sudah menyelak.
"Tuan pengelana, kita bisa melihat bintang-bintang di langit sana, karena tenda kita ini dicuri selagi Tuan Pengelana asyik berceramah. Ah, cape deh!"
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pintar-Pintar Bodoh, Atau Bodoh-Bodoh Pintar?"

Terlalu Banyak Menanggapi Kritik Dan Ingin Menyenangkan Semua Orang Ternyata Menyulitkan Juga

Alkisah, di sebuah Negeri Antah Berantah, tersebutlah  seorang bocah, seorang kakek, dan seekor keledai tengah mengadakan perjalan panjang menuju kampung halaman. Mudik? Mungkin. Kok cuma satu keledai? Yah, soalnya kondisinya hanya bisa segitu. Sudah disepakati sejak awal perjalanan, si bocah yang naik di atas punggung keledai, sedangkan si kakek berjalan beriringan.

Sesampainya di suatu kota, penduduk kota tersebut berbisik-bisik dan mengkomentari mereka. Menurut mereka alangkah tak eloknya si bocah yang enak-enakan naik punggung keledai, sedangkan si kakek yang sudah tua malah jalan kaki. Si bocah dan si kakek kemudian berpikir, kritikan penduduk kota itu ada benarnya. Lalu mereka berganti posisi, si kakek yang menunggang keledai, sementara si bocah jalan di sisinya.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu serombongan peziarah yang berlalu berlawanan arah. Para peziarah itu mengkritik, betapa si kakek tega menunggang keledai, sedangkan si bocah yang masih kecil itu harus berjalan kaki jauh. Kembali lagi, si bocah dan si kakek berpikir bahwa kritikan mereka itu ada benarnya, jadilah si kakek dan si bocah jalan kaki, dan keledai tidak ada yang menunggangi.

Ketika sampai di suatu desa, si kakek dan si bocah malah dibilang bodoh, punya keledai kok tidak ditunggangi? Si bocah dan si kakek lagi-lagi berpikir, kalau kritikan itu benar, lalu mereka berdua memutuskan untuk menunggangi keledai itu.

Sewaktu hampir sampai di kampung halaman, si kakek dan si bocah dinilai sebagai orang-orang yang tega menunggangi si keledai kecil. Malangnya binatang kecil itu. Si kakek dan si bocah pun tambah gila, mereka berdua memutuskan untuk menggendong si keledai.

Tak jauh dari kampung halamannya, mereka melintasi jembatan yang di bawahnya terdapat sungai yang berarus deras. Karena kelelahan, gendongan si bocah pun terlepas, dan si keledai malah terjungkal ke sungai.

Ini cerita kok nggak ada lucu-lucunya ya? Yah, biarlah, daripada saya dibilang nyampah melulu, sekali-kali serius mode on.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Terlalu Banyak Menanggapi Kritik Dan Ingin Menyenangkan Semua Orang Ternyata Menyulitkan Juga"

Pembunuhan Masal Terselubung

Seorang menteri di Republik Antah Berantah, sedang mengadakan kunjungan dinas ke rumah sakit jiwa.
"Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan adik-adik sekalian, bagaimana kabarnya?" Kata sang menteri bertegur sapa dengan penghuni rumah sakit jiwa itu, "senang ada di sini?"
"SENANG, PAK!" Kata mereka kompak dan bersemangat.

"Bagus! Kenapa bisa senang, coba Anda yang jawab." Kata menteri lagi sambil menyerahkan mikrofon kepada seorang pasien yang sedari tadi senyum-senyum bahagia.
"Saya sangat senang, pak!" Katanya sambil tertawa. "kepala rumah sakit ini sudah memberikan kami hadiah berupa kolam renang, Pak Menteri."

"Kolam renang?" Tanya menteri.
"Betul, Pak Menteri. Dan katanya kepala rumah sakit, kami boleh mencoba kolam renang ini beramai-ramai sejak sebulan lalu. Nah, di kolam itu ada papan loncatnya tinggi sekali, 10 meter, Pak. Kalau kami semuanya tidak kumat lagi gilanya dan berkelakuan baik, kepala rumah sakit ini sudah berjanji akan mengisi kolam itu dengan air bulan depan."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pembunuhan Masal Terselubung"

Tips Dan Trik Menampar Orang Tanpa Ada Yang Marah

Tersebutlah di sebuah gerbong kereta api menuju Negeri Antah Berantah. Di dalam gerbong itu duduk  seorang kakek, dan di sebelahnya seorang gadis cantik. Di hadapan si kakek dan si gadis cantik dan bohai itu, duduklah seorang mahasiswa dan seorang nenek peot.

Dan seperti biasanya, ketika kereta api masuk ke sebuah terowongan, suasana pun menjadi gelap. Sekonyong-konyong terdengar suara ciuman dan disusul dengan suara tamparan "PLAK!" kencang sekali.

Dan setelah kereta keluar dari terowongan, mereka berempat tampak duduk tanpa bersuara, mata mereka saling menatap dan sibuk berpikir tetang kejadian ciuman dan tamparan yang baru saja terjadi.

Si nenek mikir: "Hmm, pasti nih di antara si kakek sama si anak muda tadi mencium si cewek cantik dan bohai ini, kemudian salah satunya kena tampar. Rasain!"

Si cewek cantik dan bahenol mikir: "Hihihi, pasti tadi ada yang coba-coba nyium gw pas lagi gelap tadi. Tapi malah nyium si nenek dan kena tampar! Sukurin!"

Si mahasiswa mikir: "Sial! ini pasti si kakek yang nyium tu cewek, tapi kok gw yang kena tampar? Sial!"

Si Kakek mikir: "Hehehehehe..... kucium tanganku sendiri, lalu kutampar si mahasiswa. Betulkan.... tidak ada yang marah? Hahahaha...."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Tips Dan Trik Menampar Orang Tanpa Ada Yang Marah"

Rabu, 11 Agustus 2010

Hati-Hati Dengan Jin Wanita

Suatu hari, di nergeri jauh di sana, sepasang suami isteri yang sedang berlibur berdua. Mereka berdua saling mencintai sejak dulu, akur, dan perkawinan mereka bahagia. Sebelum menikah dulu, mereka sudah saling jatuh cinta sejak remaja, dan menikah di usia muda, walaupun usia mereka sebaya. Kini, setelah dikaruniai beberapa orang anak, mereka memutuskan untuk bulan madu ke-2, dengan berlibur dengan kapal pribadi.

Di tengah lautan, mereka menemukan lampu wasiat. Seperti kisah-kisah lelucon jin lainnya, lampu itu digosok-gosok, supaya jinnya keluar.

Dan betul saja. Sesosok jin wanita keluar dari lampu wasiat.
"Aku biasanya hanya mengabulkan satu permohonan, tapi karena kalian berdua adalah pasangan bahagia, aku kasih hadiah tambahan. Satu orang satu permintaan. Silahkan sebutkan keingininan kalian, akan aku kabulkan." Kata si jin.

"Oh, jin, saya pengen ada di Paris, sekarang juga, karena saya ingin liburan ke sana." Kata si isteri, minta duluan.
Bles! Si isteri langsung menghilang, dan berada di Paris.

Sekarang tinggal si suami yang sendirian. Sadar bahwa isterinya tidak ada, mulailah pikiran nakal muncul.
"Sssstt... Jin, saya mau minta isteri muda yang umurnya 20 tahun lebih muda dari saya..." Kata si suami.

Bles! Keinginannya pun terkabul. Si suami tiba-tiba bertambah tua 20 tahun, dan si jin pun mendadak menghilang setelah melakukan tugasnya.

Moral cerita: ati-ati kalo ngadepin jin wanita. Jangan minta yang aneh-aneh soal wanita juga, sensitif.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Hati-Hati Dengan Jin Wanita"

Selasa, 10 Agustus 2010

Robot Pendeteksi Kebohongan, Dan Satu Keluarga Pun Jadi Berantakan

Seorang profesor di institut teknologi terkemuka di Republik Antah Berantah berhasil membuat robot pendeteksi kebohongan, komplit beserta sistem, mekanika, sensor dan alogaritma yang rumit.

Apa yang bisa dilakukan oleh robot ini? Setiap kali ia mendengar manusia berbicara, ia akan mendeteksi kebohongan melalui getaran dan nada suara manusia, lalu robot tersebut akan menampar si pembohong itu. Hebat bukan? Sebutlah nama profesor si pembuat robot tersebut adalah Bejo.

Prof. Bejo dengan bangga membawa robot ini ke rumahnya, namun rupanya rumahnya sedang sepi. Tak lama kemudian datanglah si anak.

"Hei, kemana saja kau, Nak? Masa jam segini baru pulang?" Tanya prof. Bejo memancing apakah anaknya berbohong atau tidak.
"Baru pulang dari rumah teman, Ayah. Kami belajar bersama." Jawab si anak. PLAK! Sang robot menampar wajah si anak.

"Oh, kamu bohong yah? Ayo jujur! Dari mana kamu jam segini baru pulang?" Prof. Bejo merasa di atas angin. "Ingat, ini robot pendeteksi kebohongan, setiap kali kamu bohong, robot ini akan menampar pipi kamu."

"Eng, baru pulang nonton film dari rumah teman, Ayah." Kali ini aman. Wajahnya tidak ditampar robot.

"Film apa?" Selidik Bejo.
"Film kartun, Ayah. Seru banget deh, filmnya...." PLAK! Si robot kembali menampar wajah si anak.
"Huh, berbohong lagi, hayoh ngaku aja, tadi di rumah teman nonton film apa?"
"Eng, nonton film b*kep, Yah." Akhirnya si anak mengaku. Aman, wajahnya tidak ditampar robot.
"Eh, anak ingusan sudah nakal, ya, kamu. Waktu ayah muda dulu, ayah tak pernah sekalipun menonton film maksiat seperti itu!"
PLAK! Si robot menampar wajah si ayah. Situasi di rumah itu pun hening sejenak. Prof. Bejo merasa malu.

Isterinya Bejo, nyonya Inem,  yang menyaksikan percakapan antara Bejo dan anaknya itu sedari tadi pun nyeletuk, "ah dasar. Kelakuan sama aja, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Bapaknya hobi nonton film maksiat, anaknya pun hobi nonton film maksiat." Nyonya Inem tersenyum menyindir, "yah itulah anakmu, Bejo."
PLAK! Spontan si robot menampar wajah nyonya Inem, karena kalimatnya yang terakhir.

Catatan: saat ini prof. Bejo sedang menghadapi tiga persidangan di  pengadilan sekaligus, yang pertama kasus KDRT dalam penganiyayaan pada anak, yang kedua sidang perceraian di pengadilan agama, dan yang ketiga kasus perzinahan atas aduan Bejo terhadap perselingkuhan isterinya.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Robot Pendeteksi Kebohongan, Dan Satu Keluarga Pun Jadi Berantakan"

Pengakuan Di Akhir Hayat

Seorang suami, sebutlah namanya Bejo, sedang sekarat di ranjang. Di sampingnya, sang isteri, Inem, begitu setia menemani di saat-saat terkhir suaminya.
"Isteriku... Menjelang ajal ini, aku ingin mengaku bersalah padamu, sayangku." Kata Bejo dengan nafas senin-kemis.
"Tak perlu suamiku, beristirahatlah dengan tenang." Ujar Inem menenangkan.

"Tidak... tidak..." Kata suaminya dengan gaya bicara mirip akting sinetron. "Aku harus menyampaikan ini padamu, sayangku, agar aku bisa beristirahat dengan tenang selamanya. Dengarkan pengakuanku, aku berdosa padamu aku sering selingkuh, aku selingkuh dengan sahabatmu, aku selingkuh dengan adikmu, bahkan aku pernah selingkuh dan menjalin hubungan mesra dengan ibumu." Aku Bejo dengan tersengal seperti orang yang hendak menemui ajal di sinetron.
"Aku tahu semuanya, suamiku," jawab Inem kalem, "sekarang tenanglah, supaya racunnya cepat bekerja."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pengakuan Di Akhir Hayat"

Pekerja Keras Yang Dibenci Atasan

Pekerja keras, yang membanting tulang di suatu perusahaan biasanya disayang atasan. Tapi ini tidak berlaku untuk Bejo, sebut saja namanya begitu. Bejo dipecat setelah 2 hari bekerja. Apa yang dilakukannya hingga ia dipecat? Kenapa karyawan serajin Bejo bisa dipecat? Mari kita ikuti kisahnya.

Hari Pertama: Bejo sedang memerika dokumen satu persatu yang keluar dari mesin foto kopi. Si atasan yang telah menunggu Bejo mengambil foto kopi dokumen penting setebal 300 lebih halaman itu menghampiri Bejo.
"Bejo! Kenapa sih kamu ini lama sekali?" Tanya si bos. Dengan kalem Bejo menjawab: "tenang, Bos. Saya lagi meriksa dokumen ini satu per satu, apakah mirip dengan aslinya."

Hari Kedua: Si bos mulai curiga dengan kelakuan bejo. Di sore hari menjelang kantor tutup, si bos bertanya sama Bejo yang tampak keletihan.
"Bejo, kamu kelihatan capek. Emang hari ini ngapain aja, sih?" Si bos bertanya dengan curiga.
"Bos, saya heran sama kantor ini."
"Heran kenapa kamu, Jo?" Si Bos ikut heran.
"Masa sih, keyboard komputer semuanya kayak gitu. Abjadnya tidak urut dari A sampai Z. Hari ini saya sibuk sekali membenahi semua keyboard komputer agar letaknya sesuai urutan abjad."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pekerja Keras Yang Dibenci Atasan"

Tragedi Cinta Berakhir Maut

Ini bukan judul lagu cengeng, bukan pula judul lagu dangdut. Kisah ini bermula dari dua sejoli yang saling jatuh cinta. Meskipun mereka berdua mendapat tentangan dari banyak pihak. Dari pihak keluarga, bahkan sampai pemerintah daerahnya sekalipun menentang cinta mereka. Cinta mereka rupanya sulit untuk dipersatukan.

Tak rela cinta mereka mendapat tentangan banyak pihak, mereka berdua akhirnya memutuskan untuk kawin lari. Bukan kawin sambil lari, tetapi menikah diam-diam dan melarikan diri dari lingkungannya, agar cinta mereka dapat dipersatukan.

Namun takdir menentukan lain. Tak lama setelah mereka menikah, mereka berdua justru ditemukan telah meninggal dunia. Inilah tragedi cinta berakhir maut antara babi jantan dan ayam betina. Sang babi meninggal terkena flu burung, dan si ayam betina meninggal terkena flu babi.

Pesan moral: cinta memang tak selamanya dapat dipersatukan.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Tragedi Cinta Berakhir Maut"

Senin, 09 Agustus 2010

Antara Tertawa Dan Hubungan Intim

Di suatu kelas di negeri nun jauh di sana, bukan di negeri ini, murid-murid sedang belajar lawan kata.

"Murid-murid, saya akan sebutkan satu kata, dan coba kalian sebutkan lawan katanya. Mengerti?" Kata bu guru.
"Mengerti, Bu Guruuuu...." kata murid-murid kompak.

"Coba sebutkan lawan kata dari: Tertawa...." Bu guru memberi soal.
Seorang murid paling bengal mengacungkan jarinya, menjawab soal yang diajukan ibu guru.

"Hubungan intim, Bu!" Jawabnya lantang. Spontan murid-murid lainnya tertawa. Bu guru pun kesal.
"Itu tidak sopan! Kenapa kamu menjawab seperti itu?!" Bu guru menegur.
"Jangan marah dulu, dong, Bu. Kalau tertawa itu kan ha ha ha... kalau hubungan intim kan ah ah ah...." Jawab si murid bengal.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Antara Tertawa Dan Hubungan Intim"

Kejar-kejaran Antara Polisi Dan Orang Kaya Bermobil Keren

Di negeri nun jauh di sana, bukan di negeri ini, tersebutlah seorang kaya raya tapi sudah tua, sedang mencoba mobil sport mewah terbaru yang ia lihat di showroom.
Walaupun sudah tua, tapi ia masih cekatan menyetir mobil sport yang keren itu di jalan raya. Bahkan ngebut hingga 110 kilometer per jam.
"Mengagumkan mobil sport ini. Bodi keren, cantik, dan raungan mesinnya begitu indah terdengar!" Pikirnya sambil menikmati hembusan angin di yang mengibaskan beberapa helai rambut yang masih tersisa di kepalanya.

Tanpa ragu lagi, ia pun menginjak pedal gas lebih dalam, walhasil ia melaju 150 kilometer per jam. Sejenak kemudian, sirine polisi terdengar. Di kaca spion orang tua kaya raya melihat kelibatan mobil polisi mengejarnya.
Orang tua kaya raya itu pun merasa tertantang. Ia pindah gigi 5 lalu menekan pedal gas lebih dalam lagi. Walhasil, ia melaju 200 kilometer per jam lalu 250 kilo meter per jam.

Lalu ia tersadar, "waduh, aku ini sudah ugal-ugalan di jalanan. Di mana otakku? Aku sudah tua tapi tingkahku seperti bajingan jalanan."
Ia pun menepi dan mengalah pada polisi yang mengejarnya.

"Selamat siang, Pak," kata si polisi sopan, "Anda sudah mengebut di jalanan, ini hari Jum'at dan 5 menit lagi saya mau pulang karena pergantian giliran kerja. Jika Anda punya alasan yang tepat untuk mengebut di jalan raya ini, Anda saya bebaskan dari Tilang."
Si orang tua kaya raya itu memandangi polisi dengan wajah serius, lalu menjawab.
"Beberapa belas tahun yang lalu, isteri saya lari dari perkawinan saya, kabur bersama seorang polisi tampan dan lebih muda. Saya sudah melupakannya dan tidak ingin ketemu lagi sama dia. Saya kira tadi Anda mengejar saya lalu mau mengembalikan isteri saya yang kabur itu." Katanya sedikit curcol.

"Baik, selamat siang, Pak. Anda saya bebaskan dari Tilang."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Kejar-kejaran Antara Polisi Dan Orang Kaya Bermobil Keren"

Koruptor Divonis Dokter Umurnya Tidak Lama Lagi

Seorang pasien menerima telpon dari dokternya.
"Pak, saya punya kabar baik dan kabar buruk untuk Anda." Kata dokter membuka percakapan.

Si pasien menarik napas panjang, perasaan gue jadi ngga enak nih kalo dokter bilang kayak gitu, pikir pasien.
"Kalau begitu, saya ingin dengar kabar yang baik dulu, Dokter." Kata pasien pasrah.

"Tim dokter dari rumah sakit memvonis Anda, bahwa kemungkinan umur Anda tidak panjang lagi, mungkin hanya tiga bulan lagi." Dokter memberi penjelasan.

"Ya ampun!" Jerit pasien mengingat dosa-dosanya sebagai koruptor, ia belum sempat tobat. "Lalu kabar buruknya apak, Dokter?"

"Anu... ehm, kabar buruknya adalah, sudah 3 bulan ini saya lupa memberi kabar itu pada Anda, Pak."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Koruptor Divonis Dokter Umurnya Tidak Lama Lagi"

Pegawai Paling Teladan Dengan Karir Cemerlang

Bejo, seorang pegawai paling cemerlang di kantornya. Begitulah pikir si bos besar, sang pemilik perusahaan raksasa yang bergerak di bidang media. Perusahaan tempatnya bekerja meliputi penyiaran televisi, radio, juga media berbagai koran nasional dan daerah, dan beberapa tabloid gosip.

Suatu hari Bejo di panggil oleh si bos besar menghadap ke ruangannya.

"Bejo," Si Bos Besar memulai pembicaraan, "kamu adalah pegawaiku yang paling cerdas, paling inovatif, paling cekatan, dan semua yang paling paling di perusahaan ini. Kamu adalah pegawaiku yang nomor satu!" Puji Si Bos Besar. Bejo hanya tersenyum manggut-manggut.

"Kamu bekerja di perusahaan ini mulai dari bawah! Kamu memulai karir dari pegawai klerikal. Beberapa bulan kemudian kamu sudah masuk jajaran manajer. Kemudian jadi kepala produksi, lalu wakil direktur, kemudian direktur. Bayangkan, kamu jadi direktur hanya dalam waktu 3 tahun. Sekarang sudah jadi wakil komisaris. Betapa cemerlangnya karir kamu, Bejo." Si Bos Besar dengan membosankan mengulas ulang perjalanan karir Bejo yang cemerlang dan gila-gilaan.

Bejo senyum-senyum dan manggut-manggut.
"Dan sebentar lagi, aku ingin melepaskan kepemilikanku dari perusahaan ini, dan akan kuserahkan kepadamu, Bejo."

"Terima kasih." Balas Bejo pendek.
"Apa? Hanya terima kasih saja? Hanya itu yang kau katakan, Bejo?" Tanya Si Bos Besar pada Bejo yang kelihatan tenang-tenang saja.
"Ah, Papa ini bagaimana, tadi malam kan Papa sudah bilang sama Bejo, kalau Bejo sebagai anak Papa akan memiliki perusahaan ini."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pegawai Paling Teladan Dengan Karir Cemerlang"

Jin Yang Bisa Membantu Manusia

Seorang wanita cantik dan bahenol, sebut saja namanya Inem,  tersenyum puas. Semua rangkaian ritual dan sesaji tampaknya sudah komplit dan sudah ia sajikan di hadapannya guna memanggil jin yang bisa membantu manusia untuk mengabulkan segala keinginannya. Ada kembang tujuh rupa, air tujuh sumur, menyan super duper, dan potongan kepala ayam hitam.

Setelah membanca mantra-mantra khusus dengan bahasa yang tak jelas dari mana asalnya, sesosok jin pun mulai menampakkan diri, keluar dari dimensi lain menuju dimensi alam manusia.

"Hai, manusia serakah! Aku datang untuk mengabulkan keinginanmu!" Gertak si jin sok wibawa.
"Wahai jin, saya punya keinginan..." kata Inem gemetar.
"Apa yang kau inginkan lagi, manusia serakah? Tubuhmu sudah bahenol, wajahmu pun cantik. Soal harta, hartamu sudah melimpah!" Si jin memang hobi menggertak.

"Anu, jin. Saya mau... anu..." Inem terbata-bata, "saya mau negara saya bebas dari segala bentuk korupsi."
"Ha ha ha ha!" Jin tertawa mendengar permintaan Inem. "Aku ini jin yang sudah berumur ribuan tahun. Tapi kalau masalah korupsi di negaramu itu, saya tidak sanggup! Maaf saja. Korupsi di negaramu itu sudah parah! Bahkan jin seperti aku pun tak sanggup melakukannya! Karena para koruptor itu semuanya sudah kerasukan si iblis super."

Payah ini jin, cemen amat? Pikir Inem. "Okelah, jin. Walaupun cantik, bahenol, dan kaya, tapi aku belom ketemu sama pria idaman. Aku pengen suami yang cakep yang lucu-lucu gitu deh mukanya hihihi... yang tinggi dan kulitnya putih, terus mapan, berwawasan, keuangannya mapan, bisa ngertiin aku, bisa manjain aku, yang setia, ngga suka selingkuh,  yang bisa membimbing aku dunia akhirat, baik hati... terus..."

"Arrrgghhh, " si jin mulai bete denger permintaan Inem yang lebaynya mirip status facebook. "Gini deh, kita balik lagi aja ke permintaan pertama aja yah, please...."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Jin Yang Bisa Membantu Manusia"

Saya Kira Yang Terima Uang Itu Pak Hakim

Dalam sebuah sidang pengadilan korupsi di Republik Antah Berantah, seorang jaksa penuntut umum bertanya pada tersangka.

"Betulkah Anda menerima uang 5 milyar, agar tuntutan diperingan?" Tanya jaksa dengan wibawa.
Tersangka diam saja menunduk di kursi pesakitan.
"Betulkah Anda menerima uang 5 milyar, agar tuntutan diperingan?" Tanya jaksa mengulangi, dengan suara lebih keras, kalau-kalau saja tersangka korupsi yang satu ini pendengarannya memang kurang.
Tersangka lagi-lagi hanya menunduk terdiam, tidak menjawab.

Pak hakim gusar, dan menegur tersangka. "Saudara tersangka, jawablah pertanyaan jaksa!"
Tersangka kaget, dam meminta maaf, "oh, maaf pak Hakim. Abisnya saya kira pak Jaksa nanyanya ke Pak Hakim soal duit 5 M itu."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Saya Kira Yang Terima Uang Itu Pak Hakim"