Senin, 13 September 2010

Numpang Makan Di Pesta, Tips Dan Trik Mengetahui Tamu Tak Diundang

numpang makan di pesta
Ceritanya nih, lagi ada pesta. Si tuan rumah udah geleng-geleng kepala melihat undangan yang datang ternyata berjubel, lebih dari yang diperkirakan. Dia pusing juga, sekaligus khawatir, soalnya konsumsi untuk pesta ini kelihatannya tidak mencukupi untuk menjamu semua yang hadir di pesta ini.

Wah, jangan-jangan ada tamu tak diundang, nih, pikirnya, orang-orang yang biasanya numpang makan di pesta dengan modal penampilan rapi. Pikir punya pikir, si tuan rumah pun maju ke atas panggung, "para undangan sekalian, mohon perhatiannya sejenak." Katanya, melalui pengeras suara, "untuk para undangan dari mempelai pria harap berdiri sejenak."
Ada 50 orang berdiri.

"Untuk para undangan dari mempelai wanita, harap berdiri sejenak." Katanya lagi.
Ada 50 orang berdiri.

Si tuan rumah pun senyum-senyum, "buat Anda-anda yang berdiri, dimohon untuk meninggalkan tempat. Soalnya ini pesta ulang tahun."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Numpang Makan Di Pesta, Tips Dan Trik Mengetahui Tamu Tak Diundang"

Mendidik Anak Agar Menjadi Pintar (Bisa,Kalau Ortunya Pintar)

Seorang bapak dan anak lagi mancing di tengah danau dengan menaiki sebuah perahu. Duduk di atas perahu berjam-jam sambil menunggu ikan menyambut umpan, membuat si anak mulai berpikir tentang alam sekitarnya.

"Ayah, kenapa perahu ini bisa mengapung di air?" Tanya si anak penasaran.
"Ayah nggak tau, Nak." Jawab bapaknya tenang.
"Yah, kenapa sih ikan bisa bernafas di dalam air?" Tanya si anak penasaran lagi.
"Ayah masih nggak tau, Nak." Lagi, lagi si bapaknya basi.
"Yah, kenapa sih langit itu warnanya biru?"
"Nak, Ayah nggak tau." Jahh, parah.
"Yah, maaf yah aku banyak nanya." Kata si anak nggak enak hati.
"Oh, nggak apa-apa, Nak. Kalo kamu nggak tanya-tanya sama bapak, kamu nggak bakal dapat pelajaran dan jadi orang pintar."
Byur! Si anak kontan nyebur ke danau.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Mendidik Anak Agar Menjadi Pintar (Bisa,Kalau Ortunya Pintar)"

Senang Kalau Ada Orang Susah, Susah Kalau Ada Orang Senang

Susah Lihat Orang Senang

Seorang anak berceloteh di angkutan umum, "Bunda, rasanya senang ya bisa membantu orang susah." Katanya dengan suara manja.
Sang ibu tersenyum bangga, "iya, dong, kita harus merasa senang membantu orang susah."
Seorang bapak tua ikutan tersenyum senang melihat anak yang begitu lugu dan polos itu sudah senang bisa menolong orang susah. "Wah, bagus itu, Bu. Memang, rasa senang menolong orang susah, harus ditanamkan sejak dini."

Anak muda yang setengah ngantuk, karena baru bangun dari tidurnya di angkutan umum itu nyeletuk, "ada orang susah kok malah pada senang. Saya sih senangnya kalau tidak ada orang susah. Dunia, oh duniaaa... Zzzz... Zzz."

(ini cerita kok nggak ada lucunya? maklumlah, ini komedi satir).
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Senang Kalau Ada Orang Susah, Susah Kalau Ada Orang Senang"

Selasa, 07 September 2010

Ujian Akhir Agen Rahasia

Agen rahasia. Melaksanakan tugas rahasia yang penuh resiko, begitu biasanya yang ada di film-film. Dalam kondisi terdesak, harus tega menghabisi musuh, agar tugas rahasia tidak beresiko gagal.

Ceritanya di negeri nun jauh di sana, sedang dilaksanakan ujian rekrutmen bagi calon anggota agen rahasia. Setelah melewati masa pendidikan dan pelatihan yang panjang, akhirnya para calon agen rahasia ini diuji untuk yang terakhir kalinya. Dalam suatu ruangan tertutup mereka diberi pistol, dipertemukan dengan pasangannya, dan harus tega menembak isteri, suami, atau pacarnya sendiri dalam ruangan tersebut sesuai dengan perintah. Padahal sih, pistolnya kosong, nggak ada pelurunya, untuk ngetest doang... Apa mereka bisa melaksanakan perintah walau bertentangan dengan hati nuraninya.

Calon agen rahasia pertama, seorang pria beristri. Istrinya dihadirkan di ruangan itu, duduk berseberangan dengan si calon agen rahasia. Tunggu punya tunggu, si calon agen rahasia itu pun menangis. "Huu... hiks, saya nggak tega membunuh isteri saya sendiri! Nggak tega!" Jeritnya. Ia pun tidak lulus ujian.

Calon agen rahasia kedua, seorang wanita bersuami. Suaminya dihadirkan di ruangan itu. Tunggu punya tunggu, dari ruangan tertutup itu terdengar suara kursi dibanting-banting. Brak! Brak! Para penguji menerobos masuk ruangan tertutup itu, dan menemukan suami sang calon agen rahasia tergeletak pingsan berdarah-darah.
Dengan suara datar, si calon agen rahasia itu berkata, "pistolnya kosong... Tidak ada peluru, jadi saya pukuli dia dengan kursi."

Buset, deh, gahar amat sih, neng?!?!
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Ujian Akhir Agen Rahasia"

Cara Gatot Naik Gaji Untuk Pegawai

Seorang pegawai mendesak ketemu bosnya.
"Bos, kayaknya ini saat yang pas untuk menaikkan gaji saya." Katanya dengan tampang serius.
"Kenapa begitu? Memangnya gajimu di sini kurang?" Tanya sang atasan.
"Pak Bos kan tau soal supply dan demand, atau hukum permintaan dan penawaran, dan hubungannya dengan harga. Kalau permintaan naik, maka harga juga ikut naik... Begitu juga dengan gaji saya. Kalau banyak yang meminta saya untuk bekerja pada beberapa perusahaan, saya tentunya bisa nego soal gaji. " Kata pegawai panjang lebar. Panjang bibirnya, lebar jidatnya.
"Apa sih maksudnya?" Si Bos mulai kesal.
"Ngomong-ngomong soal penawaran, saat ini saya sedang dikontak oleh banyak perusahaan. Ada perusahaan air minum, perusahaan listrik, perusahaan operator selular, dan yang bos perlu tahu juga... Ada tiga bank yang sudah mengontak saya."
"Kamu dikontak mereka untuk ditawarkan bekerja di sana?" Si Bos takjub.
Pegawai nyengir, "nggak Bos, saya ditagih sama mereka."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Cara Gatot Naik Gaji Untuk Pegawai"

Sabtu, 04 September 2010

Usaha Susu Sapi, Istri Curiga

Usaha Susu Sapi, Istri Curiga
Bejo (bukan nama sebenarnya), adalah orang yang rajin dan tekun usaha. Ia sudah jadi juragan sapi dan pengusaha susu sapi tapi masih suka memerah sendiri sapi-sapi di kandang.

Pagi-pagi Bejo sudah siap memerah. Baru aja di mulai memerah susu sapi, si sapi marah, ditendangnya ember untuk menampung susu.
"Waduh. Ini sapi minta diiket!" Kata Bejo, diambilnya tali terus kaki sapi diikat dan dipancang di tanah.
"Mungkin dia nggak mau diperah dari sebelah kanan, aku kerjain dari sebelah kiri aja ah." Pikir Bejo. Eh, si Bejo udah pindah sebelah kiri, embernya masih ditendang juga. Spontan Bejo ngiket kaki kiri sapi dan dipancang ke tanah juga.
"Mungkin dia nggak mau diperah dari sebelah kiri. Gimana kalau aku perah dari belakang aja. Lagian kakinya udah aku iket. Jadinya nggak mungkin ditendang."
Bejo pun mulai memerah dari belakang. Plak! Plak! Muka Bejo ditampar sapi dengan ekornya. "Aduh! Kebangetan. Ekornya juga kudu diiket nih, tapi talinya abis!" Akhirnya bejo ngiket ekor sapi pakai ikat pinggangnya.

Bejo puas, "nah, sekarang lo mau ngapain coba? Ekor lo udah gw iket juga." Baru aja Bejo mau memerah sapi dari belakang, celananya pun melorot... karena ikat pinggagnya dilepas. Prot!

Seketika itu juga, Inem, istri Bejo pun masuk ke kandang, "Papa! Mama nggak sangka Papa ada main dengan sapiii...! Oooh Tuhan..." Istrinya pun pingsan.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Usaha Susu Sapi, Istri Curiga"

Obat Penenang, Suami Selingkuh, Santai Dong Ah

Obat Penenang, Suami Selingkuh, Santai Dong Ah
Seorang istri yang depresi berat akibat suaminya hobi selingkuh pergi ke psikiater untuk berobat.
"Anda terlalu gusar, khawatir, sedih, marah, kecewa dengan suami Anda. Saya kasih obat penenang, dan harus diminum secara teratur selama treatment." Kata psikiater.
Pasien pun mengangguk sambil tersedu-sedu, mengiyakan sang psikiater. "Hiks, iya, Dok. Hiks, hiks."

Pada sesi berikutnya, sang istri yang jadi korban suaminya yang hobi selingkuh itu ditanya oleh psikiater, "Gimana hasilnya? Apa obat penenangnya cukup manjur untuk Anda?"
"Tentu." Jawabnya senyum-senyum.
"Gimana dengan suami Anda?" Tanya psikiater lagi.
"Suami gue? Hahaiii... Tenang, men. Tenang. Nggak usah dipikirin. Santai kayak di pantai, follow with the flow... EGP, Dok."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Obat Penenang, Suami Selingkuh, Santai Dong Ah"

Cara Langsing Murah Meriah Dengan Kacang Hijau

Kacang hijau, selain makanan bergizi juga bisa digunakan untuk menurunkan berat badan. Murah, meriah, tapi resiko ditanggung sendiri. Begini caranya:
  • Atur pola makan, jangan makan berlebihan, dan jangan pula sampai kurang gizi.
  • Sediakan kacang hijau 1 kilogram, dan letakkan dalam wadah plastik atau kaca, seperti botol, stoples, dan lain-lain.
  • Ketika hendak melakukan program pelangsingan, buka stoples atau wadah tadi, lalu taburkan atau cecerkan kacang hijau sebanyak 1 kilogram tadi ke lantai.
  • Punguti satu per satu kacang hijau yang di tabur di lantai tersebut dan masukkan kembali ke dalam botol
  • Lakukan minimal 1 kali sehari dan maksimal 3 kali sehari.
  • Jangan lupa melakukan pemanasan, dan lakukan peregangan.
  • Tulis di botol kacang hijau tersebut, dengan huruf besar-besar: "Peringatan: Cara Pelangsingan Tubuh Dengan Kacang Hijau Ini Hanya Untuk Tujuan Humor Belaka. Salah Urat, Pinggang Linu-Linu, Dan Resiko Lainnya Ditanggung Oleh Pelaku Sendiri."
  • Bacalah tulisan tersebut sebelum melakukan tips dan trik cara langsing murah meriah dengan kacang hijau yang ada di atas.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Cara Langsing Murah Meriah Dengan Kacang Hijau"

Panggil Aku Sayang Saja, Itu Lebih Baik

Dalam suatu sidang perceraian, seorang wanita yang menggugat cerai suaminya ditanya oleh hakim, "sudah berapa lama Anda menikah?"
"Lebih dari 30 tahun, Pak." Jawabnya lesu.
"Apa alasan Anda menggugat cerai suami Anda?" Tanya pak hakim, kayak orang penasaran.
"Begini, Pak, saya nggak tahan, sudah 15 tahun belakangan ini, setiap bangun pagi suami saya selalu tanya: aku lagi ada di mana, Feni? Gitu, Pak." Jawabnya setengah curhat.
"Masa sih ditanya begitu saja pengen cerai?" Tanya pak hakim lagi, kali ini jelas-jelas kayak orang penasaran.
"Tapi nama saya Yanti, Pak, bukan Feni!"
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Panggil Aku Sayang Saja, Itu Lebih Baik"

Psikiater Curhat

Ceritanya, di negeri nun jauh di sana ada grup psikiater di FB. Salah satu psikiater posting diskusi kayak gini: "Kita ini selalu didatangi pasien dengan segala keluhannya. Ada yang bermasalah dengan rasa takut, rasa bersalah, masalah kejiwaan ini, masalah kejiwaan itu. Tapi gimana kalau kita sendiri yang punya masalah dengan kejiwaan?"

Salah satu anggota grup psikiater itu menjawab posting diskusi tersebut, "betul juga. Nah, karena kita ini satu profesi, gimana kalau kita ngumpul-ngumpul dan saling curhat?"

Dari sekian banyak psikiater di grup itu, akhirnya cuma 4 yang ngumpul untuk saling curhat.
Psikiater pertama curhat, "saya punya keluhan masalah kejiwaan nih. Saya punya dorongan kuat untuk membunuh semua pasien saya." Katanya dengan wajah murung.

Psikiater kedua curhat, "kalau saya sih punya masalah moral. Saya senang belanja barang-barang mahal, dan kalau saya lagi pengen beli sesuatu yang mahal, saya senang memanfaatkan pasien saya, dengan cara menganjurkan mereka untuk datang ke sesi berikutnya, walaupun dia sebetulnya sudah tidak perlu datang lagi. Saya suruh dia datang lagi dan lagi, sampai uangnya cukup untuk beli barang mahal."

Psikiater ketiga curhat juga, "kalau saya punya masalah percintaan. Saya jatuh cinta sekaligus dengan beberapa pasien saya yang cantik-cantik. Tapi semuanya sudah punya suami. Walaupun begitu, mereka sering saya ajak kencan."

Psikiater keempat ikutan curhat sambil senyum-senyum, "saya punya masalah dalam menjaga rahasia, dan punya dorongan kuat untuk membeberkan rahasia orang lain."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Psikiater Curhat"

Kamis, 02 September 2010

Politisi, Uang Rakyat, Dan Rampok Cerdas

Ceritanya, lagi-lagi, terjadi di negeri nun jauh di sana, bukan di negeri ini, loh. Seorang pria perlente yang lagi jalan menuju mobil mewahnya di tempat parkir tiba-tiba ditodong pisau.

"Serahkan semua uangmu!" Gertak si rampok.
"Dasar rampok kelas teri," kata si pria perlente itu balas menggertak, "kamu bisa cepat ditangkap aparat yang berwajib. Kamu nggak tau ya? Saya ini politisi!"
"Kalau gitu, kalimatnya saya rubah," kata si perampok, "serahkan semua uangku!"
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Politisi, Uang Rakyat, Dan Rampok Cerdas"

Pengacara, Selebritis, Dan Karcis Kereta Api

Pengacara, Selebritis, Dan Karcis Kereta Api
Tiga orang pengacara dan tiga orang selebritis dari negeri Antah Berantah, bukan di negeri ini loh, pergi bersama dalam suatu kereta. Mereka mau menghadiri konferensi "Selebritis Dan Pengacara Kondang" di luar kota. Sesampainya di stasiun, ketiga selebritis itu beli 3 karcis. Satu orang satu karcis. Tapi anehnya, ketiga pengacara itu cuma beli satu karcis.

"Bung, yang naik kereta tiga orang kok karcisnya cuma satu?" Tanya seorang selebritis senior. Salah satu pengacara cuma senyum-senyum.
"Liat aja nanti," jawab pengacara itu.

Saat mereka semua sudah ada di kereta, kondektur pun mulai menginspeksi karcis satu per satu. Ketiga pengacara itu sontak masuk wc, sempit-sempitan di dalam. Kondektur yang sudah berpengalaman itu tahu, kalau di wc suka ada yang ngumpet waktu diperiksa karcis. Sang kondektur pun mengetuk pintu wc.
Tok, tok, tok. "Karcis!" Kata kondektur.
Pintu WC terbuka, dan keluarlah tangan salah satu pengacara menyerahkan karcis mereka satu-satunya. Kondektur memeriksa karcis, dan berlalu.

Ketiga selebritis itu tertawa, melihat ketiga pengacara itu beraksi. "Wah, nanti kita juga mau nyoba ah. Naik kereta bertiga, karcisnya cuma satu," kata seorang selebritis.
Pengacara itu kondang malah nantang, "boleh, tapi kami bertiga nanti pulang naik kereta tidak beli karcis sama sekali!"

Dan benar saja, ketika mereka pulang naik kereta, saat kondektur memeriksa karcis, para selebritis dan pengacara ngumpet di WC yang bersebelahan. Tapi diam-diam seorang pengacara keluar dari WC dan mengetuk pintu WC yang ditempati para artis.
"Karcis!" Dan diambilnya karcis para selebritis itu.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Pengacara, Selebritis, Dan Karcis Kereta Api"

Rabu, 01 September 2010

Kita Ini Terkaya Di Dunia, Jangan Bikin Malu

Seorang pangeran, anak penguasa ladang minyak di kerajaan nun jauh di seberang lautan, bersekolah di negeri orang seperti yang sudah ditradisikan secara turun temurun di kerajaannya. Suatu hari ia curhat sama bapaknya lewat surel:

Ayahanda Raja yang ananda cintai,

Negeri di tempat saya bersekolah ini luar biasa majunya, walaupun tidak sekaya kerajaan kita yang banyak sumur minyaknya. Orangnya ramah-ramah, dan suka menolong. Tapi, Ayahanda, ananda merasa risih dan malu. Saya ke sekolah naik Mercy mewah plus  disupiri supir pribadi, sedangkan guru-guru saya di sekolah pergi ke sekolah naik kereta api.

Salam hormat dari ananda,

Pangeran Bagja Bin Bejo


Tak lama kemudian, sang ayah, raja penguasa ladang minyak pun membalas:

Ananda tercinta,

Jangan mempermalukan dirimu sendiri di negeri orang! Ayahanda sudah kirimkan uang langsung ke rekeningmu, cukup untuk membeli kereta api. Mulai minggu depan, ananda pergi ke sekolah naik kereta api juga.

Salam sayang selalu,

Raja Bejo Subejo
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Kita Ini Terkaya Di Dunia, Jangan Bikin Malu"