Sabtu, 14 Agustus 2010

Akibat Berada Di Lokalisasi Terlalu Lama

Nyonya Inem pergi ke pasar burung, ceritanya mau beli burung beo untuk dipelihara.
"Burung beo yang ini harganya berapa?" Tanya nyonya Inem.
"Murah, Bu. Cuma 10 ribu." Jawab penjual.
"Loh, kok murah amat?"
"Soalnya tidak ada yang mau beli, Bu. Ini burung Beo dulunya dipelihara oleh seorang mucikari di lokalisasi. Dia pandai bicara kata-kata kotor dan tidak sopan."
Pikir punya pikir, mumpung murah, nyonya Inem pun membeli burung itu tanpa ditawar lagi. Dipeliharalah di rumahnya dan diletakkan di sangkar.

Ketika anak perempuan nyonya Inem pulang kuliah, si burung pun berbunyi.
"Mamiii... Mamiii... Ada cewek baru, nih, Mi. Stok baru." Kata si burung beo sambil berlompat-lompatan di kandang. Anak perempuan nyonya Inem pun tertawa melihat tingkah lucu burung beo baru itu.

Ah, ternyata nggak parah-parah amat, pikir nyonya Inem. Nggak jorok-jorok amat kata-katanya. Pas anak cowok nyonya Inem pulang sekolah, si burung beo pun berbunyi:
"Mamii... Maiii... Ada langganan baru, nih, Mi!" Seru si burung beo. Si anak cowok keheranan, lalu tertawa. Nyonya Inem mikir, oh, yang ini juga nggak parah-parah amat joroknya. Lumayan buat hiburan.

Sekarang giliran tuan Bejo, suami si nyonya Inem,  pulang dari kantor. Si burung beo pun menyahut:
"Eh, Mas Bejo. Udah lama nggak mampir."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar