Senin, 18 Oktober 2010

Cerita Hantu, Teror Hantu, Dua Orang Mabuk Panik, Dan Mobil Pun Tancap Gas

Teror
Bagaimana jika Anda diteror sesosok hantu, yang muncul di jendela mobil Anda berkali-kali di malam hari, walaupun Anda sudah tancap gas sekalipun? Tentunya menyeramkan. Ini dia kisahnya:

Di suatu malam tersebutlah Beni dan Bejo, dua karakter yang eksis di depotngakak.blogspot.com, sedang menaiki sebuah mobil baru dalam keadaan setengah mabuk. Bejo yang menyetir mobil, sedangkan Beni menemaninya. Malam itu mereka nyasar ke suatu daerah yang sepi, daerah di luar pinggiran kota entah di mana, maklumlah namanya juga orang mabuk minuman keras.

Sekonyong-konyong, sesosok wajah muncul di jendela mobil, mengetuk-ngetuk kaca jendela...
"Jo, ada yang ketok-ketok kaca mobil, Jo!" Kata Beni agak panik.
"Nggak mungkin, Ben, ini aku lagi nyetir mobil, mobilnya lagi jalan..."
"Betul, Jo! Kamu liat aja sendiri..."
Bejo menengok ke jendela Beni, dan tidak ada apa-apa di sana. Ia pun menengok ke kaca jendela yang ada di dekatnya. Tiba-tiba munculah seraut wajah di jendela kacanya.
"Han... Hantu, Ben!" Pekik Bejo.
"Tancap gas, Jo...!" Beni panik. Bejo pun tancap gas, mesin mobil menggerung.

Seraut wajah itu pun tak mau pergi, walau pun Bejo sudah tancap gas. Sosok hantu itu kembali mengetuk-ngetuk kaca jendela. Beni tambah panik.
"Tancap gas, Jo! Kita diteror hantu!" Kata Beni.
"Ini gasnya udah pol, Ben!"
"Ya, ampuuun, itu hantunya kok masih kelihatan, Jo!" Beni betul-betul ketakutan. Sosok hantu itu pun makin getol mengetuk-ngetuk kaca jendela.

Bejo pun kesal mobil barunya diketuk-ketuk, rasa takutnya hilang, "sudahlah, Ben, nggak usah takut. Ketemu hantu juga nggak bikin mampus." Ia pun berhenti menginjak gas dan mematikan mesin mobilnya.

Bejo menurunkan kaca jendela, dan membentak sosok misterius itu. "Eh, mau apa sih lo? Dari tadi ketak-ketok aja?!"

Sosok misterius itu pun terdiam sejenak, lalu menjawab, "Pak, mobil bapak ini slip di kubangan. Walaupun digas juga percuma, mobilnya nggak bisa jalan. Mau dibantu supaya mobilnya bisa keluar dari kubangan, nggak?"

Beni dan Bejo pun bengong. Dasar orang lagi mabok.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Cerita Hantu, Teror Hantu, Dua Orang Mabuk Panik, Dan Mobil Pun Tancap Gas"

Jumat, 15 Oktober 2010

Hinaan, Hujatan, Kurang Wawas Diri, Orang Gila

Dikatain anjing, atau orang gila jadi emosi, kurang wawas diri
Suatu saat Bejo (yah, kok Bejo lagi, Bejo lagi?), sedang mengendarai mobil barunya, sedang asyiknya dia menyetir ada panggilan masuk ke hapenya dari si Bos. Terpaksalah Bejo menjawab panggilan itu.

Belum lama Bejo menerima panggilan, tiba-tiba beberapa orang meneriakinya, "orang gila! Orang gila!"

Bejo pun sewot, serasa dihina orang gila, ia pun membalas, "eh! Elo semua yang gila!".
Tiba-tiba, BRAK! Mobil baru Bejo pun menabrak seseorang, hingga tergeletak di jalan. Dan orang-orang yang meneriakinya "orang gila! Orang Gila!" tadi pun berkata, "tuh kan, Pak. Kita kan tadi udah bilang orang gila. Bapak ini malah marah-marah. Sekarang orang gilanya ketabrak deh tuh. Bapak sekarang harus berurusan sama polisi."

Bejo hanya melongo.
Moral cerita: yah, pikirin aja ndiri yak. Lagi males ceramah.
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Hinaan, Hujatan, Kurang Wawas Diri, Orang Gila"

Tips Suami Istri Rukun Sampai Tua

Miris, Setia, Selalu Berbagi, Rukun Sampai Tua - DepotNgakak.Blogspot.com
Ini bukan kisah sepiring berdua, tetapi nasi sebungkus dimakan berdua. Beginilah ceritanya, ada anak muda yang sedang memperhatikan pasangan manula duduk berdua di bawah pohon, seorang nenek dan seorang kakek. Si kakek sedang membuka sebungkus nasi yang lengkap dengan lauk ayam dan tahu goreng. Tahunya satu, ayamnya satu. Si kakek membagi dua nasi itu, sama rata. Lalu memotong ayam itu sama besarnya, dibagi dua. Sepotong tahu goreng itu pun dibagi dua. Bahkan sambalnya pun dibagi dua. Lalu si kakek mulai makan yang separuh, sedangkan si nenek hanya diam mengamati si kakek yang sedang makan nasi berbungkus daun pisang itu.

Anak muda yang baik ini terenyuh, miris. Ia pun menawari pasangan manula ini sebungkus nasi lagi, agar mereka tidak makan nasi sebungkus berdua. Tapi si kakek menolak.
"Maaf, anak muda. Bukannya kami menolak rejeki, tapi kami ini sudah begini sejak 50 tahun kami menikah. Semuanya kami bagi dua, supaya ada kebersamaan." Kata si kakek.

Lalu, si anak muda yang baik ini bertanya, kenapa nenek diam saja ketika si kakek makan. Si nenek pun menjawab, "kalau kakek lagi makan, gigi palsunya dipakai si kakek. Nanti giliran nenek makan, gigi palsunya nenek yang pakai."
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Tips Suami Istri Rukun Sampai Tua"

Rabu, 13 Oktober 2010

Mati Suri, Tendang Andi, Wawancara

Mati Suri, Tendang Andi, Andi P Norak
Di sebuah episode acara lawak "Tendanglah Andi" yang dipandu Andi P. Norak, sedang diperbincangkan pengalaman mati suri. Beberapa orang yang diundang di acara tersebut membagikan pengalamannya selama mati suri.

Andi P. Norak: Bagaimana pengalaman Anda mati suri?
Tamu 1: Saya merasa saya sedang berada di sebuah terowongan, dan saya lihat di ujung terowongan itu ada cahaya yang terang sekali...
Andi P. Norak: Setelah itu?
Tamu 1: Cahaya terang itu semakin mendekat, semakin mendekat. Lalu saya lari tunggang langgang.
Andi P. Norak: Apa yang membuat Anda lari tunggang langgang?
Tamu 1: Cahaya terang itu ternyata lampu kereta api, Pak.
Andi P. Norak: Saya kok jadi bingung ya... Kenapa mati surinya sampai nyasar ke terowongan kereta api?!

Andi P. Norak: Pada saat mati suri, apa yang Anda rasakan?
Tamu 2: Pada awal mati suri itu, saya menaiki kuda putih. Pertama-tama kuda itu bergerak perlahan, namun semakin lama, kuda itu semakin berguncang-guncang... saya hampir jatuh.
Andi P. Norak: Ini menarik sekali, Anda hampir jatuh dari kuda putih. Bagaimana kelanjutannya.
Tamu 2: Untunglah kuda putih itu semakin lama guncangannya semakin pelan, sehingga saya tidak jadi jatuh. Lalu kuda itu pun berhenti.
Andi P. Norak: Setelah kuda itu berhenti?
Tamu 2: Saya cari koin, soalnya kalo nggak dimasukin koin, kudanya nggak mau jalan.
Andi P. Norak: Anda ini mati suri apa naik kuda-kudaan?
Mati Suri, Cahaya Terang

Andi P. Norak: Anda dinyatakan meninggal selama 20 detik, karena jantung Anda berhenti berdetak. Pengalaman tak lazim apa yang bisa Anda ceritakan?
Tamu 3: Saya melihat cahaya yang terang sekali. Dan di depan cahaya itu munculah suatu sosok, Pak. Dia memakai pakaian serba putih bersih.
Andi P. Norak: Anda mengenali sosok itu?
Tamu 3: Ya jelas, dong, Pak. Dia kan Pak Dokter yang menangani saya operasi.
Andi P. Norak: ?!?!
⇓LIHAT SELENGKAPNYA "Mati Suri, Tendang Andi, Wawancara"